Friday, January 17, 2014

Kehendak sendiri vs pandangan Allah ?

Kadang2,apabila menginginkan sesuatu perkara, kita mintak dengan jelas dan bersungguh-sungguh dalam doa kita ..Ya Allah, semoga A, jauhkan dari B, dll.

Akan tetapi, apa yang kita mahu , kadang kala tak menjadi kenyataan (bukan semua).

Teringat kisah Nabi Nuh a.s. , setelah banjir mula surut dan bahtera mendarat di atas bukit Judiy, bagaimana Nabi Nuh a.s. segera mengadu kepada Allah : 

' Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku sebahagian daripada keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau benar. Dan Engkau adalah hakim yang paling adil." (45)

Allah telah berjanji akan menyelamatkan ahli keluarga nabi Nuh, (kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya) , orang yang beriman dan pasangan binatang yang menaiki bahtera melalui ayat :

 'Hingga apabila perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman: Muatkanlah ke dalam bahtera itu daripada binatang , masing2 sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu (kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya), dan muatkanlah pula orang yang beriman.." (40)

Maka Allah menjawab seruan Nabi Nuh a.s. sebagaimana berikut: 

'Allah berfirman: Wahai Nuh! sesungguhnya dia bukanlah daripada keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya perbuatannya perbuatan yang tidak baik. Maka janganlah engkau memohon kepadaKu sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya jangan kamu termasuk orang yang tidak berpengetahuan.'

Sebagai seorang Nabi yang mempunyai maqam istimewa di sisi Allah SWT, Nabi Nuh a.s. segera membetulkan kefahaman dan kehendaknya sehingga selari dengan ketentuan Allah SWT. Ingin sekali anak kesayangannya diselamatkan, tetapi Allah telah menetapkan ketentuan binasa terhadap anaknya yang ingkar, maka Nabi Nuh terus membuka mata. 

'Dia (Nuh) berkata: Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau daripada memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak ketahui (hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi keampunan kepadaku dan tidak mengasihaniku, nescaya aku termasuk orang yang rugi.'

Jadi, berbalik kepada keinginan yang tidak tercapai itu..adakah kita tahu hakikat sebenar nya?Atau adakah apa yang kita pohon itu yang terbaik ?

Atau adakah kita memang benar-benar mengetahui jalan pilihan yang terbaik untuk diri sendiri dan kita kita terus minta ya Allah semoga jadi sekian sekian?
Sedangkan tiada yang mengetahui apa yang akan terjadi hari esok melainkan Allah ..

Tapi, wajib ingat, kita tetap wajib memohon kepada Allah SWT akan segala kebaikan, kedua2nya yang umum dan khusus.Tetapi apabila perkara yang belaku sebaliknya, kita ingatlah kisah Nabi Nuh a.s. ini, kita kena check balik, adakah kita terburu-buru dan tidak menimbang dengan sewajarnya..dan kena ingat, pengetahuan kita terbatas..

Dan yang paling penting, janganlah kita berputus asa untuk terus berdoa dan berdoa dan berdoa..yang tidak tercapai , sabar dan bersangka baiklah..kenang balik terlalu banyak lagi nikmat dan doa kita yang Allah Ar Rohman Ar Rohim kabulkan. Alhamdulillah..

Tingginya nilai REDHO, YAKIN dan SABAR dalam setiap ketentuan , walaupun payah kadang2 untuk hadapi fasa2 tersebut. Allahul Musta'an...

No comments:

Post a Comment